Contoh Makalah Biotek Bidang Peternakan
Judul pola Makalah:
Contoh Makalah Biotek Bidang Peternakan
Contoh Makalah Biotek Bidang Peternakan. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. Berikut ini kutipan teks dari isi teladan Makalah Biotek Bidang Peternakan.
Latar Belakang
Selama beberapa tahun belakangan ini, kita melihat begitu pesat perkembangan bioteknologi di banyak sekali bidang. Pesatnya perkembangan bioteknologi ini sejalan dengan tingkat kemajuan IPTEK dan kebutuhan insan dikehidupan sehari-hari. Hal ini mampu dipahami mengingat bioteknologi menjanjikan suatu revolusi pada hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai dari bidang pertanian, peternakan, dan perikanan hingga kesehatan dan pengobatan. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai materi mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya, misal kuman dan kapang. Selain itu, bioteknologi juga memanfaatkan sel tanaman dan sel hewan yang dibiakkan sebagai konstituen berniaga proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan (transformasi) kimia yang diinginkan.
Bioteknologi peternakan yang ada ketika ini merupakan dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan yang ada. Banyak hal yang menciptakan bioteknologi lahir, diantaranya ialah semakin besar tuntutan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dengan proses yang lebih cepat dan terobosan yang inovatif yang mampu menguntungkan bagi umat insan. Bioteknologi juga memiliki peran penting dalam ilmu pengetahuan dewsa ini, bioteknologi sendiri mengalami aneka macam pembaruan dari bioteknologi yang bersifat tradisional kearah bioteknologi yang modern.
Rumusan perkara
- Apa saja aplikasi/penerapan bioteknologi di bidang peternakan?
- Bagaimana proses penerapan bioteknologi di bidang peternakan?
- Bagaimana keuntungan Bioteknologi di bidang peternakan secara umum?
- Bagaimana dampak negatif bioteknologi di bidang peternakan?
Tujuan
- Mengetahui aplikasi/penerapan bioteknologi di bidang peternakan.
- Mengetahui bagaimana proses penerapan bioteknologi di bidang peternakan.
- Mengetahui keuntungan Bioteknologi di bidang peternakan secara umum.
- Mengetahui dampak negatif bioteknologi di bidang peternakan.
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi dari asal katanya sendiri, yaitu bio artinya hidup atau organisme hidup dan kata teknologi artinya suatu Tutorial atau teknik. Kata bioteknologi mulai muncul pada tahun 1917 dari seorang ilmuan asal Hungaria yang bernama Karl Ereky untuk menjelaskan penggunaan gula bit hasil fermentasi sebagai pakan ternak babi. santunan gula bit mampu meningkatkan produksi ternak babi. Tutorial ini, disebut bioteknologi lantaran menggunakan gula bit dari hasil fermentasi. Namun pada dikala itu, orang belum tertarik untuk memahami istilah bioteknologi (Fahruddin, 2010: 13).
Baru pada tahun 1961 Carl Goran Heden hebat mikrobiologi menerbitkan jurnal ilmiah Biotechnology and Bioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya dalam jurnal tersebut yaitu mengenai pemanfaatan jasad hidup dalam mengahasilkan aneka macam materi untuk kebutuhan insan, lalu muncul definisi bioteknologi yang diartikan sebagai pemanfaatan jazad hidup dalam industri untuk menghasilkan barang dan jasa (Fahruddin, 2010: 13).
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah suatu teknik modern untuk mengubah bahan mentah melalui transformasi biologi sehingga menjadi produk yang berguna. Supriatna (1992) memberi batasan wacana arti bioteknologi secara lengkap, ialah: pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap organisme, system atau proses biologis untuk menghasilkan dan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 penggalan, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu pola dari bioeknologi konvensional yaitu pembuatan tape ini. Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern yaitu rekayasa genetika.
Penerapan Bioteknologi di Bidang Peternakan
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan meliputi:
- Teknologi produksi, seolah-olah inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
- Rekayasa genetika, seakan-akan genome maps, masker asisted selection, transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler.
- Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen.
- Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner.
Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan yaitu sebagai berikut:
- Transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio Transfer (MOET). Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang, Amerika dan Australia dalam dua dasawarsa terakhir untuk menghasilkan anak (embrio) yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
- Cloning telah dimulai sejak 1980an pada domba. saat ini pembelahan embrio secara fisik (spliting) sanggup menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi dan kuda.
- Produksi embrio secara in vitro; teknologi In vitro Maturation (IVM), In Vitro Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC), telah berkembang dengan pesat. Kelinci, mencit, insan, sapi, babi dan domba telah berhasil dilahirkan melalui fertilisasi in vitro.
Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun 1987. Dengan teknik ini seekor sapi betina, mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir pertanda bahwa, membuat jenis ternak unggul sudah bukan kasus lagi. Dengan teknologi transgenik, ialah dengan jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi, dan kemudian memindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lain maka ternak unggul yang diinginkan sanggup diperoleh. Babi transgenik, di Princeton Amerika Serikat sekarang sudah berhasil memproduksi hemoglobin insan sebanyak 10-15 % dari total hemoglobin insan, bahkan laporan terakhir mencatat adanya peningkatan persentasi hemoglobin insan yang mampu dihasilkan oleh babi transgenik ini.
Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan vaksin, antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan. teladan vaksin untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit verbal dan kuku pada mamalia, vaksin NCD untuk mengobati penyakit tetelo pada unggas, dan vaksin untuk penyakit flu burung.
Hormon pertumbuhan diberikan pada ternak untuk meningkatkan produksi daging, susu, atau telur. teladannya yaitu perlindungan Bovine Growth Hormone pada sapi perah mampu meningkatkan produksi susu dan daging sampai 20%. Namun penggunaan hormon untuk memacu produksi pada ternak masih diperdebatkan lantaran berpotensi meningkatkan penyakit masitis pada ternak dan membahayakan kesehatan insan (Sutarno, 2000).
- Bioteknologi ialah suatu teknik modern untuk mengubah bahan mentah melalui transformasi biologi sehingga menjadi produk yang berguna.
- Cara penerapan bioteknologi di bidang peternakan mampu dilakukan dengan menggunakan teknik cloning, inseminasi buatan, transfer embrio, transgenik, serta penggunaaan hormone BST (Bovine Somatotrophin).
- Keuntungan bioteknologi di bidang peternakan secara umum diantaranya yaitu menghasilkan ternak dengan kualitas yang unggul, dengan teknik inseminasi buatan, mampu dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal sistem kawin serta tanpa melibatkan sapi atau domba jantan, serta adayanya teknik splitting (yang sanggup menghasilkan anak kembar identik pada domba, sapi, babi, dan kuda).
- Dampak negative dari bioteknologi di bidang peternakan diantaranya yaitu kehamilan yang terlambat atau terlalu dini, akhir hidup dikala kelahiran, jarak kematian setelah kelahiran yang singkat, kurun hidup yang singkat, obesitas dan banyak sekali macam cacat tubuh.
Selengkapnya silahkan lihat file preview dan download Contoh Makalah Biotek Bidang Peternakan pada link di bawah ini.
Preview pola Makalah:
Contoh Makalah Biotek Bidang Peternakan
Download contoh Makalah:
[ Format File .doc / .docx Microsoft Word dan PDF]
Contoh Makalah Biotek Bidang Peternakan.docx
Contoh Makalah Biotek Bidang Peternakan.pdf

Comments
Post a Comment