Contoh Makalah Kimia Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Judul pola Makalah: 

Contoh Makalah Kimia Larutan elektronikalit dan Non elektroniklit

Contoh Makalah Kimia Larutan elektronikaniklit dan Non elektroniklit
Contoh Makalah Kimia Larutan elektronikaniklit dan Non elektroniklit


Keterangan teladan Makalah:

Contoh Makalah Kimia Larutan elektronikanikalit dan Non elektroniknikalit. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word dan PDF. Berikut ini kutipan teks dari isi pola Makalah Kimia Larutan elektronikniklit dan Non elektronikaniklit.

Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut ialah zat yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam adonan. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut ialah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent. Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapat melarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi seperti pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan seolah-olah zat terlarut disebut dengan zat terdispersi (dispersoid).

Jika memungkinkan semua reaksi kimia sebaiknya dilakukan dalam larutan cair sebab reaksi kimia dalam keadaan padat atau gas memerlukan energi dan teknologi yang relatif mahal karena terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Adapun reaksi kimia dalam larutan relative murah lantaran sanggup terjadi pada suhu dan tekanan relatif rendah, sehingga tidak memerlukan perangkat alat yang berteknologi tinggi.

Zat-zat yang dilarutkan mampu mempunyai sifat-sifat yang sama atau berbeda dengan sifat-sifat zat sebelum dicampurkan. acuan, NaCl yaitu zat padat ionic yang kalaulau dilarutkan dalam pelarut air, sifat kovalennya hilang yang lalu bermetamorfosis ionik.

Beberapa sifat yang terkait dengan pencampuran zat untuk membentuk larutan diantaranya adalah larutan elektroniknikalit dan non elektronikalit, sifat koligatif larutan yang bergantung pada molaritas zat bukan pada jenisnya, dan sifat yang lebih penting ialah kesamaan atau kebebasan suatu larutan.

Ada beberapa alasan praktis untuk menciptakan larutan. Pertama, banyak reaksi-reaksi kimia berlangsung dalam larutan. Reaksi-reaksi biokimia dalam organisme hidup semuanya berlangsung dalam bentuk larutan. Reaksi-rekasi organic dan anorganik semuanya berlangsung dalam larutan. Kedua, reaksi kimia dalam larutan tidak memerlukan reaktor yang tahan terhahadap suhu dan tekanan tinggi alasannya reaksi dalam larutan berlangsung pada suhu relatif rendah dan tekanan atmosfer. [1]

Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang heterogen disebut adonan. Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas pada cairan saja.

Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang sanggup dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan komponen minornya merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi eksklusif dalam keadaan tercampur. Semua gas bersifat mampu bercampur dengan sesamanya, lantaran itu adonan gas ialah larutan. 

Jenis-jenis larutan
  1. Gas dalam gas – seluruh adonan gas
  2. Gas dalam cairan – oksigen dalam air
  3. Cairan dalam cairan – alkohol dalam air
  4. Padatan dalam cairan – gula dalam air
  5. Gas dalam padatan – hidrogen dalam paladium
  6. Cairan dalam padatan – Hg dalam perak
  7. Padatan dalam padatan – alloys

Pada larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairan atau gas. Bahkan bila zat terlarut yaitu cairan, tidak ada kesulitan dalam membedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecil dari pelarut. Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut, sukar untuk tetapkan manakah pelarut mana zat terlarut. 

Suatu zat dikatakan larutan kalau adonan antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen. Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air. Anda bisa menambahkan sendiri pola-contonya. Untuk air kopi kita menyebutnya sebagai larutan heterogen/campuran .

Larutan elektroniknikalit dan Larutan Non-Elektrolit
Dalam pelarut air, zat padat sanggup berada dalam keadaan ion-ion maupun molekul-molekulnya. bila NaCl terlarut dalam air, masing-masing ion Na+ dan ion Cl- terhidrasi oleh molekul-molekul air dan bergerak secara bebas keseluruh medium larutan. bila glukosa atau etanol larut dalam air, zat-zat tersebut tidak terdapat dalam bentuk ion, melainkan sebagai molekul. Zat-zat yang didalam air membentuk ion-ion dinakan zat elektroniklit, dan larutannya dinamakan larutan elektronikalit, sebaliknya, zat-zat yang didalam pelarut air berupa molekul disebut zat nonelektrolit dan larutan yang terbentuk dinamakan larutan nonelektrolit.
Alat untuk menguji apakah larutan itu bersifat elektroniklit atau tidak disebut elektrolit tester. 

Masukan dua batang logam, (misalkan tembaga) kedalam larutan. Keduanya tidak bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan katub arus listrik searah.

Secara eksperimen menurut daya hantar listriknya, Larutan sanggup dibedakan menjadi Larutan elektronikaniklit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektroniklit adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak sanggup menghantarkan arus listrik.

Larutan elektroniklit dan Larutan Non-Elektrolit
  1. Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut larutan elektronikanikalit, sedangkan larutna yang tidak mampu menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektronikalit.
  2. Berdasarkan daya hantarnya larutan elektroniklit dibedakan menjadi larutan elektronikaniklit kuat dan elektronikalit lemah.
  3. Jika diuji dengan elektronikalit, maka pada larutan elektronikaniklit kuat akan terlihat tanda-tanda yaitu lampu menyala terang dan banyak gelembung gas. Sedangkan larutan elektronikaniklit lemah akan menunjukkan tanda-tanda lampu yang redup dan terdapat gelembung gas atau hanya terdapat gelempbung gas tanpa nyala lampu. Larutan non elektronikalit mempunyai gelembung gas dan tidak membuat lampu menyala.
  4. Kekuatan elektronikniklit dapat diukur dengan menggunakan derajat ionisasi (α). 
  5. Larutan elektroniknikalit mampu menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang bergerak bebas.
  6. Zat elektroniklit berpengaruh dalam air menggion secara sempurna, sedangkan zat elektroniklit lemah hanya mengion sebagian.
  7. Zat elektroniklit sanggup berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar yang mengalami pengionan.

Selengkapnya silahkan lihat file preview dan download Contoh Makalah Kimia Larutan elektronikaniklit dan Non elektronikniklit pada link di bawah ini.

Preview pola Makalah:

Contoh Makalah Kimia Larutan elektronikalit dan Non elektronikanikalit


Download teladan Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word dan PDF]

Contoh Makalah Larutan elektronikaniklit dan Non elektrolit.docx 
Contoh Makalah Larutan elektronikalit dan Non elektronikalit.pdf

Demikian share file Contoh Makalah Kimia Larutan elektronikalit dan Non elektrolit semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Download File Format .docx Microsoft Word

Kumpulan contoh Karya Tulis Ilmiah Lengkap Format Microsoft Word

Contoh Kata Pengantar Makalah Sosiologi