Contoh Makalah IPA tentang Keseimbangan Lingkungan

Judul teladan Makalah: 

Contoh Makalah IPA ihwal Keseimbangan Lingkungan

Contoh Makalah IPA wacana Keseimbangan Lingkungan
Contoh Makalah IPA wacana Keseimbangan Lingkungan


Keterangan teladan Makalah:

Contoh Makalah IPA wacana Keseimbangan Lingkungan. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word. Berikut ini sebagian kutipan teks makalah:

PENGERTIAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Suatu lingkungan bahu-membahu bersifat dinamis dan memiliki kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya yang disebut daya dukung lingkungan. Lingkungan juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke keadaan seimbang dikala lingkungan menerima gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu yang disebut daya lenting lingkungan. Sebagai teladannya adalah keadaan sekitar Gunung Krakatau yang semula menjadi tempat hidup banyak organisme, namun sehabis terjadi letusan pada tahun 1883, keadaan sekitar menjadi rusak dan hampir seluruh organisme mati. Namun sesudah sekitar 125 tahun lalu, tempat itu kembali pulih seolah-olah dulu lagi.
Keseimbangan lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari acara insan, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya. Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme dengan faktor lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional. 


INTERAKSI ANTARKOMPONEN EKOSISTEM DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem. Interaksi antarkomponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita lihat pada peristiwa rantai makanan dan jaring - jaring kuliner. Adanya interaksi yang saling membutuhkan antarkomponen biotik di rantai makanan dan jaring-jaring kuliner, mengakibatkan tidak akan ada satupun komponen biotik yang populasinya akan bertambah terlalu cepat atau menurun drastis. Pada lingkungan yang seimbang, tidak akan terjadi peningkatan atau penurunan populasi komponen biotik tertentu secara mencolok.
Selain interaksi antarkomponen biotik, terdapat juga interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Keseimbangan lingkungan akan tercipta bila interaksi antarkomponen biotik dan abiotik berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan.
Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan, salinitas, dan perubahan kondisi lingkungan juga dapat mengancam keseimbangan lingkungan.

DAMPAK EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM
Dibandingkan dengan komponen biotik lainnya, manusia merupakan jenis organisme yang memiliki pengaruh yang kuat di bumi ini. Kemampuan insan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkannya, menimbulkan populasi insan meningkat dengan cepat.
Sikap manusia yang cendrung merusak lingkungan, seolah-olah aben hutan, memberantas hama dan materi kimia, mengubah berbagai ekosistem alami menjadi ekosistem buatan, menyampaikan dampak negative pada ekosistem. Berikut ini akan dijelaskan banyak sekali dampak negative terhadap ekosistem balasan eksploitasi berlebihan oleh insan.

Beberapa dampak negatif terhadap ekosistem balasan eksploitasi berlebihan manusia :
  1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat; tempat hutan yang pepohonannya banyak ditebang untuk memenuhi kesejahteraan insan atau pembangunan jalan yang melintasi hutan merupakan acuan fragmentasi habitat. Fragmentasi dan degradasi habitat menimbulkan munculnya banyak sekali kasus, antara lain seolah-olah ajal organisme lantaran hilangnya sumber kuliner dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tertentu.
  2. Terganggunya aliran Energi di dalam Ekosistem; dikala proses penebangan dan pembakaran hutan akhir, maka tempat itu lalu akan ditanami satu jenis tanaman (sistem monokultur) teladan: padi. Hal itu menimbulkan pedoman energi yang semula kompleks, yaitu antara beberapa jenis produsen, konsumen, detritivoria menjadi pemikiran energiyang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen, beberapa konsumen dan detritivoria. 
  3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan; Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau pathogen) dan mampu mengakibatkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau kurang sensitif (kebal) terhadap pestisida jenis tertentu mampu bertahan dari penggunaan pestisida tersebut. 
  4. Hilangnya Spesies Penting di dalam Ekosistem; Setiap organisme memiliki kiprah penting di dalam suatu ekosistem. acuannya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator seperti burung, ular, dan sabagainya mampu meningkatkan populasi organism lain, contohnya tikus makan padi akan menurun dan hasil panen akan berkurang. kesannya hilangnya satu organisme saja mampu menyampaikan dampak yang cukup besar di dalam ekosistem. 
  5. Introduksi Spesies asing; Introduksi spesies gila dapat merugikan dalam suatu ekosistem lantaran spesies tersebut tidak mempunyai predator alami, teladannya ledakan populasi tanaman enceng gondok, dikarenakan tidak terdapatnya predator alami (Neochetine eichhorniae) yang mengontrol pertumbuhan populasi tanaman tersebut.
  6. Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui; Semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti kayu, tanduk, dan gading jika dipakai dan dieksploitasi secara berlebihan akan menurunkan jumlah dan kualitas sumber daya alam tersebut. Hal tersebut mengakibatkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi semakin menurun.
  7. Terganggunya Daur Materi di dalam Ekosistem; Meningkatnya kegiatan manusia di dunia kuat terhadap daur biogeokimia. acuannya daur karbon yang terganggu akhir semakin banyaknya penggunaan materi bakar. Melimpahnya CO2 yang dihasilkan dari proses pembakarandapat memberikan efek buruk, salah satunya yaitu pemanasan global.


EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK
  1. Ekosistem Darat; Ekosistem darat meliputi seluruh bioma yang terdapat di daratan, meliputi hutan, padang rumput, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan. Semakin banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin banyak pula insan yang memakai sumber daya hutan untuk kesejahteraan hidupnya secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan ekonomi.
  2. Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karna vegetasinya memerlukan CO2 untuk fotosintesis. Namun, adanya CO2 yang berlebih yang mengakibatkan pemanasan global. Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air maritim akan naik yang mampu menghipnotis keseimbangan ekologis di seluruh bumi. Kebakaran hutan dan penebangan pohon dalam jumlah besar juga mengakibatkan hilangnya habitat makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. 
  3. Ekosistem Akuatik; Ekosistem akuatik yang meliputi bahari, sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami eksploitasi pula. Eksploitasi sumber daya akuatik mampu berupa penangkapan organisme maritim secara berlebihan. Rusaknya atau pengambilan terumbu karang dapat menimbulkan hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.
  4. Ancaman lain yang mampu mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan mampu dikatakan sebagai eksploitasi apabila daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan baik. contohnya pantai yang telah tercemar oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut. Hal itu akan mengganggu eksistensi organisme yang ada di ekosistem tersebut.

UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Beberapa acuan upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan, yaitu :
  • Mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulangnya.
  • Mengurangi penggunaan materi-bahan kimia dalam rumah tangga karena mampu mencemari lingkungan.
  • Tidak boros dalam penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman rumah.
  • Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya.
  • Menghemat penggunaan bahan bakar.
  • Menghentikan jual-beli banyak sekali spesies binatang langka.
  • Tidak memperabukan hutan untuk membuka lahan.
  • Menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, yaitu dengan mengendalikan hama secara alami dengan metode biological control (menggunakan musuh alami dari hama). Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang resisten terhadap pestisida.
  • Pengawasan ketat oleh pemerintah terhadap banyak sekali produk impor. Upaya ini untuk mencegah masuknya spesies ajaib ke dalam negeri.
Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan adalah upaya pelestarian hutan dengan Tutorial reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan penebangan hutan secara liar. Penegakan aturan yang tegas dan adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar.

Contoh Makalah IPA wacana Keseimbangan Lingkungan ini praktis-mudahan bisa menjawab pencarian anda dan menjadi pelengkap tumpuan terkait dengan Contoh Makalah IPA perihal Keseimbangan Lingkungan seakan-akan materi keseimbangan lingkungan, artikel keseimbangan lingkungan, pengertian keseimbangan alam, makalah upaya menjaga keseimbangan lingkungan, makalah keseimbangan lingkungan pdf, faktor keseimbangan lingkungan, makalah konsep keseimbangan lingkungan, acuan keseimbangan lingkungan dan lain-lain.

Preview teladan Makalah:

Contoh Makalah IPA tentang Keseimbangan Lingkungan


Download acuan Makalah:

[ Format File .doc / .docx Microsoft Word ]


Comments

Popular posts from this blog

Contoh Laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Download File Format .docx Microsoft Word

Kumpulan contoh Karya Tulis Ilmiah Lengkap Format Microsoft Word

Contoh Kata Pengantar Makalah Sosiologi